Kombinatorial
Kombinatorial adalah
cabang matematika yang mempelajari pengaturan objek-objek. Solusi yang ingin
kita peroleh dengan kombinatorial ini adalah jumlah cara pengaturan objek-objek
tertentu di dalam himpunannya.
Contoh :
1. Misalkan nomor plat mobil di kota Manchester terdiri atas
5 angka diikuti dengan 2 huruf. Angka pertama tidak boleh 0.
Berapa
banyak nomor plat mobil yang dapat dibuat ?
2. Password sistem komputer panjangnya enam sampai delapan
karakter. Tiap karakter boleh berupa huruf atau angka. Huruf besar dan huruf
kecil tidak dibedakan.
Berapa banyak
password yang dapat dibuat ?
Cara yang paling sederhana untuk menyelesaikan persoalan
semacam di atas adalah dengan mengenumerasikan semua kemungkinan jawabannya.
Mengenumerasi artinya mencacah atau menghitung (count) satu persatu setiap kemungkinan
jawaban.
Untuk persoalan dengan jumlah objek sedikit,
mengenumerasi setiap kemungkinan jawaban masih dapat dilakukan, tetapi untuk
persoalan dengan jumlah objek yang banyak, cara enumerasi akan sangat susah
dilakukan.
Misalnya untuk contoh pertama di atas, bila kita
mengenumerasi semua kemungkinan jawabannya adalah seperti di bawah ini :
12345AB
12345AC
12345BC
.......
34567MT
34567ML
.......
dan
seterusnya.....
Mungkin kita sudah lelah sebelum usaha mengenumerasi
semua kemungkinan nomor plat mobil selesai, karena nomor plat mobil yang
dibentuk sangat banyak.
Disinilah peran kombinatorial, yang merupakan “seni
berhitung” menyelesaikan persoalan di atas dengan cepat.
1.1. Percobaan
Kombinatorial
didasarkan pada hasil yang diperoleh dari suatu percobaan.
Percobaan adalah
proses fisik yang hasilnya dapat diamati.
Contoh :
1. Melempar dadu
Enam hasil percobaan yang mungkin untuk pelemparan dadu
adalah muka dadu 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
2. Melempar koin uang Rp. 1.000
Hasil percobaan
melempar koin 1000 ada dua kemungkinan : muka koin yang bergambar bima atau
muka koin yang bergambar spiderman.
3. Memilih lima orang wakil dari 100 orang mahasiswa
Hasil yang diperoleh
adalah perwakilan yang beranggotakan lima orang mahasiswa, Kemungkinan
perwakilan yang dibentuk banyak sekali.
4. Menyusun jumlah kata yang panjangnya 5 huruf yang dapat
bentuk dari huruf-huruf a, b, c, d, e, tidak boleh ada huruf yang berulang di
dalam kata.
Hasil yang diperoleh
adalah kata yang disusun oleh huruf-huruf tersebut, misalnya :
abcde,
abced, acded, cbade, ...dan seterusnya
1.2. Kaidah Dasar Menghitung
Dua kaidah dasar yang digunakan sebagai teknik menghitung
dalam kombinatorial adalah kaidah perkalian (rule of product) dan kaidah penjumlahan (rule of sum).
1.
Kaidah Perkalian (rule
of product)
Percobaan 1
mempunyai p hasil percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan p
kemungkinan jawaban)
Percobaan 2
mempunyai q hasil percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan q
kemungkinan jawaban)
Bila percobaan 1 dan
percobaan 2 dilakukan, maka terdapat p x q hasil percobaan (atau menghasilkan p
x q kemungkinan jawaban).
2.
Kaidah Penjumlahan (rule
of sum)
Percobaan 1
mempunyai p hasil percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan p
kemungkinan jawaban)
Percobaan 2
mempunyai q hasil percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan q
kemungkinan jawaban)
Bila hanya satu
percobaan saja yang dilakukan (percobaan 1 atau percobaan 2), terdapat p
+ q kemungkinan hasil percobaan (menghasilkan p + q kemungkinan jawaban) yang
mungkin terjadi.
Perhatikanlah kata
yang digarisbawahi pada kedua di atas, dan serta atau.
Kedua kata ini
adalah kata kunci untuk mengidentifikasi apakah suatu persoalan menghitung
diselesaikan dengan kaidah perkalian atau penjumlahan.
Kaidah perkalian
menyatakan bahwa kedua percobaan dilakukan secara simultan atau serempak
Sedangkan pada kaidah penjumlahan menyatakan bahwa
kedua percobaan dilakukan tidak simultan.
Contoh 1 :
Sebuah restoran
menyediakan lima jenis makanan, misalnya nasi goreng pete, roti bakar tutung,
soto ayam matang, sate kambing guling dan sop kaki rusa, serta tiga jenis
minuman, misalnya susu soda kental, kopi hitam tubruk, dan teh botol sosro.
Jika setiap orang
boleh memesan satu makanan dan satu minuman, berapa banyak pasangan makanan dan
minuman yang dapat dipesan.
Penyelesaian :
nasi goreng pete
dan
susu soda kental
|
Roti bakar tutung
dan
susu soda kental
|
soto ayam matang
dan susu soda kental
|
sate kambing
guling dan susu soda kental
|
sop kaki rusa dan
susu soda kental
|
nasi goreng pete
dan
kopi hitam tubruk
|
roti bakar tutung
dan
kopi hitam tubruk
|
soto ayam matang
dan kopi hitam tubruk
|
sate kambing
guling dan kopi hitam tubruk
|
sop kaki rusa dan
kopi hitam tubruk
|
nasi goreng pete
dan
teh botol sosro
|
roti bakar tutung
dan
teh botol sosro
|
soto ayam matang
dan teh botol sosro
|
sate kambing
guling dan teh botol sosro
|
sop kaki rusa dan
teh botol sosro
|
Semuanya ada 15 pasang.
Dalam kombinatorial,
kita memandang bahwa dalam kejadian ini orang harus memilih makanan dan
minuman.
Ada 5 kemungkinan memilih makanan, yaitu nasi goreng
pete, roti bakar tutung, soto ayam matang, sate kambing guling dan sop kaki
rusa.
Ada 3 kemungkinan memilih minuman, yaitu susu soda
kental, kopi hitam tubruk dan teh botol sosro.
Sehingga dengan menggunakan kaidah perkalian, jumlah
kemungkinan pasangan makanan dan minuman yang dapat dipesan adalah 5 x 3 = 15
pasang.
Contoh 2 :
Jabatan ketua himpunan dapat diduduki oleh mahasiswa
angkatan tahun 2011 atau angkatan tahun 2012.
Jika terdapat 45 orang mahasiswa angkatan 2011 dan 52
orang mahasiswa angkatan 2012, berapa cara memilih ketua himpunan ?
Penyelesaian :
Jabatan yang ditawarkan hanya ada satu, yang dapat
diduduki oleh salah seorang mahasiswa dari dua angkatan yang ada.
Ada 45 cara memilih satu orang mahasiswa dari angkatan
2011, dan 52 cara memilih satu orang dari angkatan 2012, namun hanya satu dari
kedua angkatan itu yang terpilih (angkatan 2011 atau angkatan 2012).
Dalam kombinatorial, dari kedua kejadian, hanya satu dari
dua kejadian yang dilakukan, sehingga dengan menggunakan kaidah penjumlahan,
jumlah cara memilih ketua himpunan tersebut sama dengan jumlah mahasiswa pada
kedua angkatan yaitu 45 + 52 = 97 cara.
Contoh 3 :
Sekelompok mahasiswa terdiri atas 4 orang pria dan 3
orang wanita. Berapa jumlah cara memilih satu orang wakil pria dan satu orang
wakil wanita ?
Penyelesaian :
Ada 4 kemungkinan memilih satu wakil pria, dan 3
kemungkinan memilih satu wakil wanita.
Jika dua orang wakil harus dipilih, masing-masing 1 pria
dan 1 wanita, maka jumlah kemungkinan perwakilan yang dapat dipilih adalah 4 x
3 = 12.
Contoh 4:
Sekelompok mahasiswa terdiri atas 4 orang pria dan 3
orang wanita. Berapa jumlah cara memilih satu orang yang mewakili kelompok
tersebut (tidak peduli pria atau wanita) ?
Penyelesaian :
Ada 4 kemungkinan memilih satu wakil pria, dan 3
kemungkinan memilih satu wakil wanita.
Jika hanya satu orang wakil yang harus dipilih (pria atau
wanita), maka jumlah kemungkinan wakil yang dapat dipilih adalah 4 +3 = 7
Contoh 5 :
Misalkan himpunan A = {a, b,c, d, e} dan himpunan B = {1,
2, 3}.
Berapa banyak pasangan terurut yang dapat dibentuk antara
anggota himpunan A dengan anggota himpunan B (yaitu A x B) ?
Penyelesaian :
Nyatakan pasangan terurut sebagai (a, b) yang dalam hal
ini a ÃŽ A dan b ÃŽ B.
Karena anggota himpunan A yang mungkin menjadi elemen
pertama pasangan ada 5 buah dan anggota himpunan B yang mungkin menjadi elemen
kedua pasangan ada 3 buah, maka banyaknya pasangan yang dapat terbentuk adalah
5 x 3 = 15, yang merupakan jumlah elemen himpunan hasil operasi A x B (cartesian product)
Contoh 6 :
Kursi-kursi di dalam ruang 101 akan diberi nomor dengan
sebuah huruf diikuti dengan bilangan bulat positif yang tidak lebih dari 50
(misalnya A12, B36, dan seterusnya).
Berapa jumlah maksimum kursi yang dapat dinomori ?
Penyelesaian :
Ada 26 kemungkinan memilih huruf alfabet untuk nomor
kursi dan 50 kemungkinan bilangan bulat positif yang dapat digunakan. Huruf
alfabet dan bilangan bulat keduanya harus digunakan untuk penomoran. Jumlah
penomoran kursi yang dapat dibuat adalah 26 x 50 = 1300. Jadi, jumlah maksimum
kursi yang dinomori adalah 1300 buah.
Contoh 7 :
Terdapat empat rute yang dapat dilalui kendaraan dari
Jakarta ke Cirebon, dan tiga rute dari Cirebon ke Yogya.
(a)
Berapa banyak cara
Wellbeck bepergian dengan kendaraan dari Jakarta ke Yogya melalui Cirebon ?
(b)
Berapa banyak cara
Wellbeck bepergian pulang-pergi dengan kendaraan dari Jakarta ke Yogya melalui
Cirebon ?
Penyelesaian :
(a)
Wellbeck dari
Jakarta ke Yogya harus melewati rute Jakarta-Cirebon dan rute Cirebon-Yogya.
Ada 4 piihan rute dari Jakarta ke Cirebon dan 3 pilihan rute dari Cirebon ke
Yogya, sehingga jumlah pilihan rute dari Jakarta ke Yogya via Cirebon adalah 4
x 3 = 12.
(b)
Ada 12 rute dari
Jakarta ke Yogya via Cirebon dan 12 rute dari Yogya ke Jakarta via Cirebon.
Karena perjalanan pulang-pergi (Jakarta-Yogya dan Yogya-Jakarta), maka jumlah
pilihan rute seluruhnya adalah 12 x 12 = 144 cara untuk berkendaraan
pulang-pergi.
(c)
1.3. Perluasan Kaidah Menghitung
Kaidah perkalian dan
kaidah penjumlahan di atas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua
buah percobaan.
Jika n buah
percobaan masing-masing mempunyai p1, p2, ...., pn, hasil percobaan yang mungkin terjadi yang
dalam hal ini setiap pi tidak bergantung pada pilihan sebelumnya,
maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi adalah :
(a) p1 x p2 x .... x pn
untuk kaidah perkalian
(b) p1 + p2 + .... + pn
untuk kaidah penjumlahan
Contoh 1 :
Jika ada sepuluh
pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S),
berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat ?
Penyelesaian :
Andaikan 10
pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2
kemungkinan jawaban, B atau S :
B/S
|
B/S
|
B/S
|
B/S
|
B/S
|
B/S
|
B/S
|
B/S
|
B/S
|
B/S
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
Di sini kita
menggunakan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan
jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2 dan kotak 3 dan ....dan
kotak 10). Jumlah kombinasi jawaban yang dapat dibuat :
(2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2)
(2) = 210
Contoh 2 :
(a)
Berapa banyak jumlah
kata yang terdiri dari 5 huruf yang dapat dibentuk dari huruf-huruf a, b, c, d,
e jika tidak boleh ada huruf yang berulang di dalam kata.
(b)
Berapa banyak jumlah
kata 5 huruf yang dapat dibentuk dari huruf-huruf a, b, c, d, e jika
pengulangan huruf diperbolehkan
(c)
Berapa banyak jumlah
kata pada jawaban soal (a) yang diawali oleh huruf a ?
(d)
Berapa banyak jumlah
kata pada jawaban soal (a) yang tidak diawali oleh huruf a ?
Penyelesaian :
Berapa banyak jumlah
kata yang terdiri dari 5 huruf yang dapat dibentuk dari huruf-huruf a, b, c, d,
e jika tidak boleh ada huruf yang berulang di dalam kata.
(a)
Andaikan posisi 5
huruf di dalam kata sebagai 5 buah kotak.
-
Kotak pertama dapat
diisi dengan salah satu dari 5 huruf (jadi, ada 5 cara).
-
Kotak kedua dapat
diisi dengan 4 huruf (karena 1 huruf sudah dipakai untuk kotak pertama).
-
Kotak ketiga dapat
diisi dengan 3 huruf (karena 2 huruf lain sudah dipakai untuk kotak pertama dan
kedua).
-
Kotak keempat dapat
diisi dengan 2 huruf dan kotak kelima dapat diisi dengan 1 huruf.
5 cara 4
cara 3 cara 2 cara 1 cara
______ ______ _____ _____
______
Karena
setiap kotak harus diisi dengan 1 huruf (kotak 1 dan kotak 2 dan kotak 3 dan
kotak 4 dan kotak 5), maka kita menggunakan kaidah perkalian. Jumlah kata yang
dapat dibentuk adalah 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120 cara.
(b)
Jika pengulangan
huruf dibolehkan di dalam kata, maka setiap kotak dapat diisi dengan 5 cara. Maka,
jumlah kata yang dapat disusun adalah 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 55 = 3125
(c)
Kotak 1 hanya dapat
diisi dengan 1 cara (yaitu huruf a). Kotak kedua 4 cara (selain huruf a), kotak
ketiga 3 cara, kotak keempat 2 cara, dan kotak kelima 1 cara. Maka jumlah kata yang
dapat disusun adalah 1 x 4 x 3 x 2 x 1 = 24
(d)
Kotak 1 hanya dapat
diisi dengan 4 cara (Selain huruf a). Kotak kedua 4 cara (1 huruf sudah dipakai
untuk kotak pertama, tersisa 4 huruf, termasuk huruf a), kotak ketiga 3 cara,
kotak keempat 2 cara, dan kotak kelima 1 cara.
Maka, jumlah kata
yang dapat disusun adalah 4 x 4 x 3 x 2 x 1 = 96.
Contoh 3 :
Perpustakaan STIKOM
memiliki 6 buah buku berbahasa Inggris, 8 buah buku berbahasa Perancis, dan 10
buah buku berbahasa Jerman. Masing-masing buku berbeda judulnya.
Berapa jumlah cara memilih :
a. 3 buah buku, masing-masing dari tiap bahasa
berbeda
b.
1
buah buku (sembarang bahasa)
Penyelesaian :
a. Jumlah cara memilih 3 buah buku, masing-masing dari tiap
bahasa adalah (6)(8)(10) = 480 cara
b. Jumlah cara memilih 1 buah buku (sembarang bahasa) =
6+8+10 = 24 cara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar